Selamat berjumpa lagi dngan saya sobat semua, semoga sobat semua dalam suasana yang berbahagia dan sejahtera. Marilah sejenak kita merenungkan tentang Duh... Ternyata KIS Tumpang Dengan BPJS."
"
Source : http://pkspiiyungan.blogspot.com/2014/12/duh-ternyata-kis-tumpang-dengan-bpjs.html
 |
| Ilustrasi - (foto: net)� |
Keputusan Presiden Jokowi untuk mengeluarkan tiga kartu sakti salah satunya Kartu Indonesia Sehat (KIS) mengundang kritik.
Adalah Agus Pambagyo, pengamat kebijakan publik mengkritik KIS terlihat tumpang tindih dengan BPJS Kesehatan karena dinialai tidak ada perbedaannya, yaitu sebagai layanan kesehatan bagi seluruh masarakat Indonesia.
Kalaupun masih ada kekurangan terkait layanan BPJS kesehatan, idealnya dicarikan solusi untuk perbaikan kedepannya. Maka berhubung Presiden Jokowi dahulu waktu kampanye pilpres 2014 sudah boerjanji, akhirnya KIS dikeluarkan.
�Ngaco, semua disitu, Penerimaan Bantuan Iuran diperbaiki saja agar bisa melayani semua orang yang tak mampu. Ini membingungkan, ada dua kartu,� kata Agus di Jakarta, 5 Desember 2014 kemarin.
Menurut Agus, KIS adalah salah satu program yang diambil berdasarkan keputusan politis, adapun BPJS Kesehatan adalah merupakan produk hukum yang dibentuk berdasarkan keputusan matang yang dibahas antara pemerintah dan DPR.
"Ya mungkin programnya tak salah, tapi itu jadi ganjalan kabinet dalam bekerja. Orang bingung, politis," lanjut Agus.
Agus juga mengingatkan, kalau KIS dilanjutkan atau diteruskan, maka konsekuensinya pihak lawan pemerintah memiliki amunisi kuat dalam mempertanyakan �program kartu sakti�.
Kalau anggaran KIS diambil dari APBN maka hal itu akan menjadi pertanyaan anggota DPR yang mayoritas dikuasai Koalisi Merah Putih ini, lantaran alokasi dana bidang kesehatan untuk masyarakat sudah dikelola oleh BPJS Kesehatan.
"Kelompok sana dendam ke kelompok sini, Jokowi disikat habis nanti. Nanti malah mengacaukan data juga itu KIS," tutup Agus. (fs)
Adalah Agus Pambagyo, pengamat kebijakan publik mengkritik KIS terlihat tumpang tindih dengan BPJS Kesehatan karena dinialai tidak ada perbedaannya, yaitu sebagai layanan kesehatan bagi seluruh masarakat Indonesia.
Kalaupun masih ada kekurangan terkait layanan BPJS kesehatan, idealnya dicarikan solusi untuk perbaikan kedepannya. Maka berhubung Presiden Jokowi dahulu waktu kampanye pilpres 2014 sudah boerjanji, akhirnya KIS dikeluarkan.
�Ngaco, semua disitu, Penerimaan Bantuan Iuran diperbaiki saja agar bisa melayani semua orang yang tak mampu. Ini membingungkan, ada dua kartu,� kata Agus di Jakarta, 5 Desember 2014 kemarin.
Menurut Agus, KIS adalah salah satu program yang diambil berdasarkan keputusan politis, adapun BPJS Kesehatan adalah merupakan produk hukum yang dibentuk berdasarkan keputusan matang yang dibahas antara pemerintah dan DPR.
"Ya mungkin programnya tak salah, tapi itu jadi ganjalan kabinet dalam bekerja. Orang bingung, politis," lanjut Agus.
Agus juga mengingatkan, kalau KIS dilanjutkan atau diteruskan, maka konsekuensinya pihak lawan pemerintah memiliki amunisi kuat dalam mempertanyakan �program kartu sakti�.
Kalau anggaran KIS diambil dari APBN maka hal itu akan menjadi pertanyaan anggota DPR yang mayoritas dikuasai Koalisi Merah Putih ini, lantaran alokasi dana bidang kesehatan untuk masyarakat sudah dikelola oleh BPJS Kesehatan.
"Kelompok sana dendam ke kelompok sini, Jokowi disikat habis nanti. Nanti malah mengacaukan data juga itu KIS," tutup Agus. (fs)
Source : http://pkspiiyungan.blogspot.com/2014/12/duh-ternyata-kis-tumpang-dengan-bpjs.html
Saya banyak berharap kepda para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya tentang Duh... Ternyata KIS Tumpang Dengan BPJS demi bahasan-bahasan lainnya di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga bahasan ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
EmoticonEmoticon