Gimana kalo ada orang biasa.
Orang biasa itu cuman punya intuisi yang kuat karna melatihnya dengan giat.
Gimana kalo orang itu dengan intuisinya bisa baca maksud dan tujuan arahnya kemana jadinya apa.
Gimana kalo orang itu tau dia lagi di test sama si mr x nya si anu tentang hal-hal duniawi yang ini itu dan seterusnya.
Gimana kalo saat orang itu ngetest dan orang itu tau arahnya kemana kalau di jawab ini atau jawab itu.
Gimana kalo orang itu sengaja jawab A supaya enggak terlihat seperti orang biasa yang bangga akan hal-hal ini itu yang berbabu dunia
Gimana hayo ?
Atau Gimana jika dia itu hanya ingin memotivasi temenya agar jangan menyerah dan menjadi orang yang besar pasak dari pada tiang ?
Nah jadi dia cuman ingin ngebuat situasi agar temenya yg suka cerita-cerita ke si A atau B tentang ini itu, padahal disini tidak ada cerita ini itu dan seterusnya.
Gimana tuh ?
Dan gimana jika orang biasa ini sadar,bahwa inti dari dunia fana ini adalah ketenangan, dan kebahagian, dan uang bukan lah jawaban.
Sebab kesadaran itu, datanglah kesadaran bahwasanya menjadi "teman" adalah syarat untuk menjadi "pasangan" yang kau ceritakan soal ramalan orang tua mu, gimana hayo ?
Dan gimana kalo dia tau kalau kamu itu begini begitu dan seterusnya karna merasa di kecewain oleh hal yang kamu lakukan dulu, atau simplenya mempercepat karma agar kedudukan menjadi sama.
Gimana hayo ?
Nah gimana tuh ?
Teringat kata sahabat saya yang bernama "Ferdian Pramudya"
reff : http://ihsantacholidmarzan.blogspot.com/2015/12/gimana-kalo-misalnya-jika-ya-gitu-deh.html
Orang biasa itu cuman punya intuisi yang kuat karna melatihnya dengan giat.
Gimana kalo orang itu dengan intuisinya bisa baca maksud dan tujuan arahnya kemana jadinya apa.
Gimana kalo orang itu tau dia lagi di test sama si mr x nya si anu tentang hal-hal duniawi yang ini itu dan seterusnya.
Gimana kalo saat orang itu ngetest dan orang itu tau arahnya kemana kalau di jawab ini atau jawab itu.
Gimana kalo orang itu sengaja jawab A supaya enggak terlihat seperti orang biasa yang bangga akan hal-hal ini itu yang berbabu dunia
Gimana hayo ?
Atau Gimana jika dia itu hanya ingin memotivasi temenya agar jangan menyerah dan menjadi orang yang besar pasak dari pada tiang ?
Nah jadi dia cuman ingin ngebuat situasi agar temenya yg suka cerita-cerita ke si A atau B tentang ini itu, padahal disini tidak ada cerita ini itu dan seterusnya.
Gimana tuh ?
Dan gimana jika orang biasa ini sadar,bahwa inti dari dunia fana ini adalah ketenangan, dan kebahagian, dan uang bukan lah jawaban.
Sebab kesadaran itu, datanglah kesadaran bahwasanya menjadi "teman" adalah syarat untuk menjadi "pasangan" yang kau ceritakan soal ramalan orang tua mu, gimana hayo ?
Dan gimana kalo dia tau kalau kamu itu begini begitu dan seterusnya karna merasa di kecewain oleh hal yang kamu lakukan dulu, atau simplenya mempercepat karma agar kedudukan menjadi sama.
Gimana hayo ?
Atau gimana jika ada orang biasa yang ingin maju bersama teman-teman SMA nya,
Rela meninggalkan hal yang sudah dia bangun di kotanya dengan caranya memulai lagi dari angka pertama sambil mengajarkan koleganya agar sama pemikiranya namun di jadikan objek salah sangka karna merasa disini itu bukan apa-apa.
Nah gimana tuh ?
"kenapa sih semua orang butuh bukti" ujar wanita itu.
"karna manusia itu lebih suka melihat raga, bukan jiwa" ujar orang biasa :) .
Teringat kata sahabat saya yang bernama "Ferdian Pramudya"
"Saran dari gua sih, lo mending fokus buat diri lo sendiri saja dulu"
Dalam hati "orang biasa"
"Sholat berjama'ah itu, pahalanya 27 kali lipat, dibanding sholat sendiri"
Ihsanta Gitamaji Cholid Marzan
Bandung, 16 Desember 2015
------------
Pesan :
"Kamu adalah laki-laki yang baik,
Maka berprasangka baiklah terhadap semua hal"
-Dodi Danar Dono Hari Hidayat
reff : http://ihsantacholidmarzan.blogspot.com/2015/12/gimana-kalo-misalnya-jika-ya-gitu-deh.html
EmoticonEmoticon