Demam batu akik bertuah merah delima atau batu akik bertuah merah delima sedang naik daun di Indonesia. Tua muda, laki-laki dan perempuan sedang mabuk menimang batu akik bertuah merah delima untuk perhiasan di jari tangan atau bandul kalung.
Untuk mengikat para pengoleksi dan peminat batu akik bertuah merah delima, Asosiasi Pencinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU) bersama Indonesian Gems Stone (IGS) menggelar pameran dan kontes batu cincin 22 Januari di Grand Palladium Medan.
Panitia, Harlin, menuturkan beraneka ragam jenis batu cincin akan dikonteskan. Para peserta akan dibebaskan mengikutsertakan batu koleksi mereka. Pemenang akan mendapatkan trofi Wali Kota Medan dan uang tunai serta bingkisan.
Para penggemar batu cincin ini akan mengadu kelangkaan dan keindahan batu akik bertuah merah delima yang dimilikinya. Menurut Harlin, kegiatan The 1st Medan Gemstone Fair ini akan berlangsung sampai 25 Januari.
Yang termahal di pameran ini adalah sebuah batu dengan motif mirip lafaz "Allah" dalam tulisan Arab. Cincin berwarna krem ini memiliki retakan. Ikatnya bertahtakan berlian di sekeliling batu dan dibanderol Rp 1 miliar.
akik bertuah merah delima Bergambar Yesus Milik Warga Kulonprogo Ini Dipatok Rp3 Miliar
Semula laki-laki bertubuh kurus itu heran dengan kebiasaan orang-orang yang menggemari batu permata. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk memandangi sebuah batu yang paling banter ukurannya sebesar telur ayam kampung.
Namun, perilaku itu tidak lagi dianggap aneh oleh Budi Santoso. Lebih dari dua dasawarsa, ia membuktikan batu permata yang kemudian dikenal dengan sebutan akik bertuah merah delima memang layak dinikmati.
?Contohnya ini,? ujar Budi menunjukkan sebuah batu berbentuk persegi panjang berukuran 4,5 x 9 sentimeter yang terpajang di rak ruang tamunya
Bapak dari satu anak ini menerangkan secara detail perihal batu yang berada di tangannya. Batu akik bertuah merah delima dari jenis batu jasper yang diambil dari Garut beberapa waktu lalu.
?Belum lama, tapi saya lupa persisnya, masih sekitar dua atau tiga bulan ini lah,? tuturnya setelah gagal mengingat kapan persisnya batu itu ia peroleh.
Batu itu berwarna dasar coklat berkilat dengan guratan gradasi di sebagian tepinya. Di tengah batu terdapat warna putih yang menyerupai orang mengenakan jubah dengan posisi menyamping.
?Ini gambar Yesus,? ungkapnya seraya menceritakan banyak orang menawar batu akik bertuah merah delima itu tetapi belum satu pun yang sepakat soal harga.
Bahkan, beberapa konsumen yang tertarik berasal dari luar negeri. ?Tapi ya itu tadi, belum cocok harganya,? ujar pemilik Perusahaan Batu Permata di Pedukuhan Bangeran, Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kulomprogo, DIY ini.
Tidak tanggung-tanggung, Budi mematok harga Rp3 miliar untuk akik bertuah merah delima bergambar Yesus yang ukurannya pas digenggam tangan.
Nominal yang diungkapkannya memang tidak berlebihan, jika berkaca pada kejadian sebelumnya. Seolah-olah ia tidak ingin kecolongan melepas batu akik bertuah merah delima bergambar.
Sebab, beberapa waktu lalu, ia pernah melepas batu akik bertuah merah delima bergambar Nyi Roro Kidul hanya dengan Rp5 juta. Sampai di tangan kesekian, nilainya meningkat seribu kali lipat.
Batu Bergambar Unik Dibanderol Rp3 Miliar
Perajin di Bengkel Batu Permata Budi Santoso tengah menghaluskan batu akik bertuah merah delima guna mendapatkan hasil terbaik. Batu alam bisa dibentuk menjadi batu akik bertuah merah delima atau liontin dengan harga mencapai jutaan rupiah.
Tren kebutuhan akan batu akik bertuah merah delima atau batu alam sebagai batu cincin (batu akik bertuah merah delima) menjadi peluang usaha menggiurkan. Bahkan, satu batu bergambar bisa dihargai miliaran rupiah. Salah satu perajin batu akik bertuah merah delima yang terus mengembangkan inovasinya adalah Budi Santoso. Bersama enam karyawannya pria yang tinggal di Kecamatan Lendah, Kulonprogo, Yogyakarta, itu sukses mengembangkan industri Bengkel Batu Permata ?Budi Santoso?.
Usaha yang ditekuni ayah satu anak ini mulai dilakukan pada 1991. Kala itu tren batu akik bertuah merah delima cukup merebak di Kota Yogyakarta. Oleh temannya dia diberi batu akik bertuah merah delima jenis kalimaya dan laku dijual Rp200.000. Dari situlah Budi tertarik dengan batu akik bertuah merah delima hingga akhirnya melamar menjadi tukang pembuat batu di salah satu perusahaan batu permata di Yogyakarta. Selama tiga tahun bekerja dia cukup piawai membuat batu akik bertuah merah delima. Berbekal pengalaman inilah Budi merintis usaha di rumahnya.
Kini setiap hari dia mampu menghasilkan batu akik bertuah merah delima hingga 50 buah. Selain batu cincin, Budi juga memproduksi liontin, khususnya dari batuan yang memiliki gambar unik. Bahan baku pembuat batu ini pun cukup bervariasi. Budi siap membuat batu akik bertuah merah delima dari berbagai jenis. Namun, dia paling banyak mengambil dari Garut, Jawa Barat, Purbalingga, Papua, dan Maluku.
Bahkan, lewat pengepul batu akik bertuah merah delima, dia kerap minta kiriman dari Sri Lanka. Sedangkan dari lokal Kulonprogo, dia mendapatkannya dari Samigaluh. Harga batu akik bertuah merah delima yang diproduksi Budi juga cukup bervariasi. Batu biasa hanya dihargai Rp50.000. Namun, rata-rata batu akik bertuah merah delima produksinya dijual di kisaran Rp3 juta hingga puluhan juta. Bahkan, ada beberapa batu akik bertuah merah delima atau batu bergambar yang dijual cukup mahal.
Dia mematok harga Rp30 juta hingga ada satu buah liontin yang ditawarkan ke pasar Rp3 miliar. Liontin ini sudah banyak yang menawar hingga Rp100 juta. ?Saya tidak mau kecolongan, kalau mau ya segitu (Rp3 miliar),? ujarnya. Menurut Budi, dia pernah menjual batu tulis bergambar Nyi Roro Kidul. Saat itu, batu tersebut dia lepas kepada pembeli seharga Rp5 juta. Dari tangan pembeli ini bisa dijual Rp7,5 juta, hingga akhirnya jatuh ke tangan kolektor dengan harga Rp5 miliar.
?Bentuknya memang unik, nilai artistik itulah yang membuatnya mahal. Ada guratan alami membentuk gambar,? ujarnya. Pasar batu bergambar hasil produksi Budi tidak hanya dijual di pasar dalam negeri, juga ada pembeli dari Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain. Mereka mengetahui informasi itu dari mulut ke mulut. Kini, dengan adanya tren batu akik bertuah merah delima, Budi banyak mendapat order membuat batu akik bertuah merah delima dari masyarakat.
Jika dulu membuat satu batu hanya cukup satu jam, kini masyarakat harus menunggu hingga sebulan. Seorang pelanggan, Yudha Sani, mengaku sudah sering datang ke bengkel milik Budi untuk membeli batu koleksi Budi. Yudha merasa batu akik bertuah merah delima koleksi Budi cukup halus dan harganya cukup terjangkau. Biasanya dia akan membeli beberapa batu untuk dipakai dan dijual kembali.
?Saya sudah sering ke sini karena produknya bagus dan harganya terjangkau,? ujarnya. Yudha juga tertarik dengan beberapa liontin yang ditawarkan mulai dari batu bergambar macan, kiai, merak, hingga pemandangan alam. Batu seperti ini banyak diburu pembeli.
reff : http://jenisbatuakiklangka.blogspot.com/2015/02/batu-akik-bertuah-merah-delima-berlafaz.html
EmoticonEmoticon