MAKALAH LATIHAN KECEPATAN

Saya slalu rindu pada sobat semua, saya berharap sobat semua slalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Bahasan kali ini adalan tentang MAKALAH LATIHAN KECEPATAN." KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahma-Nyalah maka saya Telah menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini mempersembahkan sebuah makalah dengan judul �Latihan Kecepatan�. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Medan, 04 November 2014 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar �������������������� 1 Daftar Isi �........................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang �������������������.. 3 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kecepatan ` �������������������.. 4 Faktor-Faktor �������������������.. 5 Bentuk Bentuk Latihan �������������������.. 6 BAB III Kesimpulan �������������������.. 8 Daftar Pustaka �������������������. 9   BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan yang pesat di bidang olahraga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pengalaman membuktikan bahwa untuk mencapai prestasi yang tinggi tidak cukup hanya dengan berlatih yang teratur, terukur dan terprogram, tetapi harus ditunjang dengan ilmu-ilmu penunjang lainnya. Untuk peningkatan prestasi olahraga sangat membutuhkan kondisi fisik yang prima, misalnya: kelentukan, kekuatan, koordinasi, kecepatan daya tahan dan kelincahan. Seringkali kecepatan menjadi faktor penentu dalam cabang olahraga seperti nomor-nomor sprint, anggar, tinju dan beberapa cabang olahraga permainan. Karena kecepatan dalam banyak cabang merupakan komponen kondisi fisik yang esensial (Harsono, 1988: 216). Kecepatan dipengaruhi oleh waktu rekasi, sedangkan waktu reaksi tergantung pada proses rangsang indera atau syaraf pendengaran dan syaraf perintah. Misalnya seseorang sedang melakukan start dalam lari sprint, maka waktu reaksi itu adalah waktu mendengarkan aba-aba start sampai gerak pertama yang dilakukan (Sajoto, 1988 : 54-55). Menurut Fox dan Mathews (1981) yang dikutip oleh Sodarno mengatakan bahwa kira-kira diperlukan waktu 6 detik untuk mencapai kecepatan maksimum dari mulai start diam. Untuk dapat mengalami kecepatan maksimum, seorang pelari hendaknya berlari minimal 50 yard. Sedangkan kecepatan ulangan latihan kecepatan baru dimulai lagi setelah keadaan pulih asal benar (Soedarno, SP, 1982 : 91). BAB II PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN KECEPATAN Upaya pencapaian prestasi atau hasil optimal dalam berolahraga, memerlukan beberapa macam penerapan unsur pendukung keberhasilanseperti kecepatan. Kecepatan adalah waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan suatu kerja fisik tertentu. Kecepatan dalam banyak cabang olahraga merupakan inti dan sangat diperlukan agar dapat dengan segera memindahkan tubuh atau menggerakkan anggota tubuh dari satu posisi ke posisi lainnya. Kecepatan atau speeds, adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, smash dalam bulutangkis, dan lain-lain (Dwiyogo dan Sulistyorini, 1991:29). Pengertian kecepatan menurut Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarakdalam waktu yang cepat. Abdul Kadir Ateng (1997:67), menyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan menurut Kirkendall dkk (1980:243) adalah jarak dibagi waktu; kecepatan diukur dengan satuan jarak dibagi dengan satuan waktu. Menurut Kent (dalam Budiwanto, 2004:37) kecepatan adalah jarak tempuh per satuan waktu yang diukur dalam menit atau skala kuantitas, kecepatan adalah kemampuan melakukan gerakan dalam periode waktu yang pendek. Selanjutnya menurut Dick (1989) dalam Yunyun Yudiana, dkk (2011:10), kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Berdasarkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan yang disampaikan oleh para ahli tersebutdi atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan suatu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan secara berturut-turut atau memindahkan tubuh dari posisi tertentu ke posisi yang lainpada jarak tertentu pada waktu yang sesingkat-singkatnya.   2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI KECEPATAN SESEORANG Unsur kecepatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam mencapai hasil optimal. Implikasi kecepatan berupa kecepatan reaksi sebagian,sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan gerak anggota tubuh secara keseluruhandalam menempuh jarak tertentu seperti lari. Lari merupakan gerakan memindahkan kaki secara bergantian diikuti dengan gerakan lengan dan ada saat melayang diudara. Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari seperti pada atletik, sepakbola, bola basket dan lain-lain. Berkaitan dengan penerapan lari pada cabang olahraga atletik, lari merupakan salah satu nomor yang sering dipertandingkan. Penerapan lain tentang lari juga dibutuhkan pada nomor lompat yaitu lompat jauh. Penerapan lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan lompatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah lari dengan kecepatan danmenumpu. Jadi,seorang pelompat akan berhasil melompat apabila larinya cepat dan kemudian diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpu. Oleh karena ituseseorang yang ingin mencapai hasil baik dalam lompatannya, dituntut untuk melakukan lari awalan yang cepat dengan langkah-langkah yang tetap. Agar dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan lari awalan, maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan. Kecepatan bukan berarti hanya menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas pada gerak tubuh, Seperti kecepatan melempar bola ditentukan oleh singkat tidaknya lengan dalam menempuh jarak gerak lempar, dan sebagainya. Para ahli penelitian dari Leningrat Physical Culture Recerch Institute yang dikutip oleh Harsono (1988) tekah melakukan beberapa penelitian tersebut menyimpulkan bahwa, jika ingin mengembangkan kecepatan (speed) jangan hanya berlatih kecepatan saja, akan tetapi berlatih pula komponen-komponen lainnya seperti kekuatan dan daya tahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan itu menurut Bompa (1983) yang dikutip Harsono (1988) ada enam faktor yaitu : 1. Keturunan (Heredity) dan natural talent 2. Waktu reaksi 3. Kemampuan untuk mengatasi tahan (resistance) ekternal seperti peralatan lingkungan dan lawan 4. Teknik seperti, misalnya gerakan tangan, tungkai, sikap tubuh pada waktu lari, dan sebagainya. 5. Konsentrasi dan semangat 6. Elastisitas otot, terutama otot-otot di pergelangan kaki dan pinggul. Mungkin diperngaruhi oleh faktor hereditas, namun kecepatan aerobic dapat ditingkatkan dengan jalan meningkatkan otot secara optimal dan dengan memperbaiki ediensi mekanis dari gerakan-gerakan itu. Akan hal ini usaha latihan kekuatan harus dipusatkan pada kelompok otot yang paling berperan dalam kegiatan olahraga tersebut. 3. BENTUK BENTUK LATIHAN KECEPATAN Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain : a) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter. b) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat ) makin lama makin cepat). c) Lari naik bukit d) Lari menuruni bukit. e) Lari menaiki tangga gedung. 1) LARI CEPAT DENGAN JARAK 40 DAN 60 METER a) Tujuannya : >> melatih kecepatan gerakan seseorang >> untuk mengukur kecepatan. b) Perlengkapan : (1) Lintasan yang lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40-60 meter. (2) Bendera start, peluit, stopwatch, serbuk kapur, formulir tes, alat tulis. c) Pelaksanaan / cara melakukannya adalah sebagai berikut : (1) Siswa berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka. (2) Kedua tangan di samping badan dengan sikap berdiri, dengan salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start (aba-aba bersedia). (3) aba-aba �siap� siswa mengambil sikap start berdiri siap untuk berlari. (4) Pada aba-aba �ya� siswa lari secepat mungkin menuju garis finish atau menempuh jarak 40-60 meter. (5) Apa siswa mencuri start, atau mengganggu lintasan lain maka tes harus diulang. (6) Pengukuran waktu dilakukan pada saat bendera di angkat (saat aba-aba �ya�) sampai siswa dapat melintasi garis finish. d) Penilaian / cara penilaian (1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 40-60 meter. (2) Angka dicatat sampai ber seratus detik bila stopwatchnya digital, bila manual sampai persepuluh detik (lihat gambar 9 di bawah ini) : Gambar 9. Latihan 40-60 m untuk meningkatkan kecepatan 2) LARI NAIK BUKIT (UP HILL) Tujuannya : mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai, kekuatan dinamis juga bisa dikembangkan dengan lari di air, pasir atau lapangan yang empuk. 3) LARI MENURUNI BUKIT (DOWN HILL) Tujuannya : melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.   BAB III KESIMPULAN Speed adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesing-singkatnya. Kecepatan adalah berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam waktu yang singkat. kecepatan adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu yang pendek   DAFTAR PUSTAKA Nala Ngurah., Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Progra Pascasarjana Prodi Fisiologi Olahraga. Universitas Udayana. Denpasar 1998. Sajoto. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Dahara Prize Semarang. 1995. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma Kirkendall. R.A. 1980. Measurement And Evaluations For Physical Education. IOWA: Wm. C. Brown Company Publishers. "
Source : http://deniblogger123.blogspot.com/2014/11/makalah-latihan-kecepatan.html

         Demikianlah artikel yang bisa saya share mengenai MAKALAH LATIHAN KECEPATAN semoga bermanfaat dan berguna untuk anda semua



Video yang berkaitan dengan MAKALAH LATIHAN KECEPATAN


Related Post

Previous
Next Post »