He he jumpa lagi dengan saya dengan sobat semua, apa kabarnya nih sobat semua ? sehat dan bahagian bukan ?. Kita akan mencoba mengupas masalah Langkahku."Aku telah memutuskan melangkah mundur.
Kupikir kisah ini akan berbeda. Namun lebih rumit dari yang kukira.
Aku tak mengenal siapa orang ini. Kukira aku mengenalnya. Tapi ternyata tidak.
Ia telah menjadi masa lalu. Setidaknya proses telah mengarah kesana.
Kami dekat. Tapi bukan dekat yang ia inginkan. Mungkin juga bukan yang aku inginkan.
Aku berhati - hati. Tapi aku masih terjebak. Kehati - hatian ku belum cukup.
Seharusnya ini tak mengubah semua. Tapi tiba - tiba sebuah perasaan berubah.
Aku takut. Aku tak mau melangkah jauh.
Namun entah apa yang terjadi. Perasaan mengalahkan kehati-hatianku.
Dan aku mulai terusik.
Perasaan ini tumbuh melebihi apa yang aku inginkan.
Aku semakin takut.
Bukan karena dia. Tapi karena aku dan sikapku.
Aku meragu.
Tapi kenyataan menyadarkanku.
Ia hanya begitu baik. Mungkin aku salah mengartikan kebaikannya.
Aku hanya senang, karena ia datang di saat yang tepat.
Yang kubutuhkan sekarang hanya mengembalikan seperti semula.
Agar tak ada perasaan dalam kisah ini.
Namun, semua menjadi sulit.
Ada yang selalu mengusik. Mengikatnya agar tak pergi.
Ia telah berbalik. Tapi aku terikat.�Kepayahan untuk pergi.
Aku hanya ingin diberikan kesempatan.
Agar aku pergi dalam diam.�Tanpa melukai siapapun.
Atau setidaknya agar aku tak terluka terlalu dalam.
Jangan buat ini menjadi semakin sulit kawan.
Mudahkanlah aku.
Ketika kalian mengadu, mungkin aku akan tersenyum.
Tapi senyumanku bukan untuknya.
Tapi untuk menutupi ketakutanku.
Biarkanlah aku.
Diamkanlah aku.
Agar aku bisa mundur dengan tenang."
Source : http://dinartika.blogspot.com/2012/09/langkahku.html
Kupikir kisah ini akan berbeda. Namun lebih rumit dari yang kukira.
Aku tak mengenal siapa orang ini. Kukira aku mengenalnya. Tapi ternyata tidak.
Ia telah menjadi masa lalu. Setidaknya proses telah mengarah kesana.
Kami dekat. Tapi bukan dekat yang ia inginkan. Mungkin juga bukan yang aku inginkan.
Aku berhati - hati. Tapi aku masih terjebak. Kehati - hatian ku belum cukup.
Seharusnya ini tak mengubah semua. Tapi tiba - tiba sebuah perasaan berubah.
Aku takut. Aku tak mau melangkah jauh.
Namun entah apa yang terjadi. Perasaan mengalahkan kehati-hatianku.
Dan aku mulai terusik.
Perasaan ini tumbuh melebihi apa yang aku inginkan.
Aku semakin takut.
Bukan karena dia. Tapi karena aku dan sikapku.
Aku meragu.
Tapi kenyataan menyadarkanku.
Ia hanya begitu baik. Mungkin aku salah mengartikan kebaikannya.
Aku hanya senang, karena ia datang di saat yang tepat.
Yang kubutuhkan sekarang hanya mengembalikan seperti semula.
Agar tak ada perasaan dalam kisah ini.
Namun, semua menjadi sulit.
Ada yang selalu mengusik. Mengikatnya agar tak pergi.
Ia telah berbalik. Tapi aku terikat.�Kepayahan untuk pergi.
Aku hanya ingin diberikan kesempatan.
Agar aku pergi dalam diam.�Tanpa melukai siapapun.
Atau setidaknya agar aku tak terluka terlalu dalam.
Jangan buat ini menjadi semakin sulit kawan.
Mudahkanlah aku.
Ketika kalian mengadu, mungkin aku akan tersenyum.
Tapi senyumanku bukan untuknya.
Tapi untuk menutupi ketakutanku.
Biarkanlah aku.
Diamkanlah aku.
Agar aku bisa mundur dengan tenang."
Source : http://dinartika.blogspot.com/2012/09/langkahku.html
Kepada para pembaca, saya memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan bagi tulisan yang saya buat ini. Karena penulis sendiri hanyalah manusia yang bisa melakukan kesalahan. Akhir kata semoga kupasan tentang Langkahku yang saya buat ini dapat bermanfaat untuk saya khususnya dan pembaca sekalian.
EmoticonEmoticon