AJAG, SI ANJING HUTAN YANG TERANCAM

Apa kabar Sobat semua ?, pastinya dalam keadaan sehat dan bahagia bukan ?, ok kita mulai saja denngan perbincangan kita mengenai AJAG, SI ANJING HUTAN YANG TERANCAM."


Ajag (Cuon alpinus) adalah anjing hutan yang hidup di dataran Asia. Banyak yang beranggapan ajag sama dengan serigala (Canis lupus) , padahal meskipun hampir mirip, keduanya merupakan spesies yang telah berbeda pada tingkat genus. Bahkan dua subspesies ajag yakni Cuon alpinus javanicusdan Cuon alpinus sumatrensis merupakan anjing hutan asli (endemik) Indonesia yang mendiami pulau Sumatera dan Jawa.

Ajag termasuk salah satu binatang langka di Indonesia yang populasinya semakin menurun dan terancam kepunahan. Oleh IUCN Redlist, anjing hutan asli Indonesia ini dikategorikan dalam status konservasi endangered (Terancam Punah).



Binatang langka dan terancam kepunahan asli Indonesia ini memiliki bulu berwarna coklat kemerahan kecuali pada bagian bawah dagu, leher hingga ujung perut yang berwarna putih dan ekornya yang berwarna kehitaman.


Ajag biasa hidup berkelompok yang terdiri atas 5-12 ekor, bahkan hingga 30 ekor. Namun pada situasi tertentu, anjing hutan yang langka ini dapat hidup soliter (menyendiri) seperti yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser. Ajag melakukan perburuan mangsa secara bersama-sama yaitu dengan mengejar mangsanya yang lebih besar seperti babi hutan, kijang, rusa, banteng, dan kerbau. Tikus, kelinci, kancil dan binatang kecil lainnya juga menjadi makanan kesukaan binatang langka ini.

Ajag dapat mempunyai anak 6 ekor dalam sekali masa kehamilan, dengan lama buntingan sekitar 2,5 bulan. Dalam waktu satu tahun, anjing hutan ini dapat beranak sampai 2 kali. Anak ajag akan mencapai dewasa pada umur satu tahun.



















Ajag (Cuon alpinus) mendiami kawasan pegunungan dan hutan. Binatang langka ini biasa membuat sarang di gua-gua dan liang yang tersedia. Anjing hutan yang berbeda dengan serigala ini tersebar di kawasan Asia mulai dari Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India, Indonesia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Russia, Tajikistan, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia ajag dapat ditemukan di pulau Sumatera dan Jawa.


Populasi ajag mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Populasinya di seluruh dunia diperkirakan sekitar 2.500 ekor. Karena penurunan populasi ini, ajag kemudian dikategorikan dalam status konservasi endangered (Terancam Punah) oleh IUCN Redlist sejak 2004. Selain itu CITES juga memasukkan dalam daftar Apendix II.


Penurunan populasi ini terutama disebabkan oleh rusaknya hutan sebagai habitat ajag, berkurangnya hewan buruan (mangsa) ajag, dan perburuan liar. Di beberapa wilayah, ada pula yang kelebihan populasi ajag sebagai akibat dari tidak adanya predator pesaing yang membuat ajag sebagai predator tertinggi dalam ekosistem tersebut seperti yang terjadi di Taman Nasional Baluran.


Saatnya kita untuk peduli dan berbagi tempat dengan satwaliar agar keseimbangan tetap terjaga dan turut menjaga hutan agar tetap ada� dan lestari, sehingga perilaku kehidupan satwaliar tidak berubah akibat maraknya pembukaan lahan,degradasi hutan dan ruang gerak satwa menjadi sempit

Source : http://www.dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=detilBerita&idMenuKiri=&idBerita=4022
"
Source : http://rinafatkhiyah.blogspot.com/2014/11/ajag-si-anjing-hutan-yang-terancam.html


Tari beradat langkah bertingkah

Kalung suasa menghias dada

Tiba saat kita berpisah

Cemerlang ditingkat jemu tiada



Video yang berkaitan dengan AJAG, SI ANJING HUTAN YANG TERANCAM


Related Post

Previous
Next Post »