Symphony Yang Indah

     Malam itu tanpa bintang. Seorang cowok sedang berdiri di mobilnya. Dia melipat tangannya di dadanya. Alunan music mellow mengalir di telinganya melalui headphone. Sepertinya anak itu sedang menunggu seseorang.

      ?Sorry, Yo. Gue lama,? seorang cowok lain menghampiri anak itu.

      ?Gak apa-apa kok, Cak. Gue kan sahabat lo,? kata cowok itu dengan memanggil nama sahabatnya ?Cak?. Cakka.

      ?Thanks Yo. Lo emang bestfriend,? kata Cakka/

      ?ya udah, let?s cabs,? ucap anak itu.

      ?Oke Rio!? Cakka dan temannya yang bernama Rio itu masuk ke dalam mobil Rio.

      Rio melepaskan headphone dan menggangtungnya dilehernya. Dia membawa mobilnya berjalan pelan mengarungi Kota Jakarta malam itu.

      ?Cak, lo tau anak baru pindahan dari Palembang itu kan?? tanya Rio.

      ?Yo?i. dia anak XI IPA 2,? jawab Cakka.

      ?Namanya siapa Cak?? tanya Rio lagi.

      ?Kalo gue gak salah, namanya Ify,? jawab Cakka. ?Eh! Eh!? pekik Cakka. ?Lo kan udah kenalan ma dia kemarin, kok nanya lagi. Aneh lo Yo,? lanjut Cakka.

      ?He?He?He?,? Rio tertawa.

      ?Gue tau ni. Dari gelagatnya lo suka ma dia kan?? tanya Cakka. Rio terdiam sejenak.

      ?Emm? Mungkin,? jawab Rio singkat. Cakka tersenyum. Mereka terus saja berbicara di dalam mobil.



      Besok paginya?



      Alun sebuah symphony

      Kata hati disadari

      Merasuk sukma kalbuku

     

      Rio sedang berjalan menuju kelasnya. Dia berjalan sambil melihat ke lantai. Tangannya memegang tali tas ranselnya. Kebiasaan buruk!

      ?Bruk!?

      Rio menubruk seorang cewek. Buku-buku yang dibawa cewek itu berserakan di lantai.

      ?Maaf, ya,? ucap Rio dan dia melihat wajah cewek itu. Rio terperangah.

      ?Gak apa-apa, Yo,? kata cewek itu. Rio terus saja menatap cewek itu sambil memberesi buku yang bertaburan.

      ?Thanks Yo,? kata cewek itu.

      ?hmm? Sama-sama. Maaf ya Ify,? kata Riio. Dia terus melihati cewek itu. ?Mau kemana Fy?? tanya Rio.

      ?Ke kelas X. ada yang mau aku jumpain,? jawab Ify. Dia tidak sanggup melihat wajah rio. ?Gue pergi dulu ya,? kata Ify. Dia langsung ngacir meninggalkan Rio. Rio berjalan kembali ke kelasnya.

      Rio tidak konsen dengan pelaaran. Dia masih teringat peristiwa tadi pagi.

      ?aw!? pekik Rio pelan. Cakka, teman sebangkunya baru saja menginjak kakinya.

      ?Melamun aja lo. Entar lo di-kill sama si kerempeng tu,? bisik Cakka.

      ?Ah sibuk lo! Enak ne, lagi melamun si Iy,? bisik Rio.

      ?Jorok lo ye?? ledek Cakka.

      ?Enak aja lo. Gue kan pemuda taat agama,? kata Rio.

      ?Hahaha,? Cakka tertawa kecil, diikuti Rio. ?Oh ya, lo mau tau sesuatu gak?? tanya Cakka.

      ?Apa tu?? tanya Rio antusias.

      ?Ify tu diincer sama si Ray,? jawab Cakka.

      ?Hah? Si kecil gondrong anak si kerempeng itu?? tanya Rio.

      ?Iya. Muhammad Raynald Prasetya bin Duta Kerempeng!? kata Cakka. Dia mencuri pandangan ke guru mereka yang sedang menulis di papan tulis.

      ?Lo tenang aja. Gue pasti dapatin Ify,? kata Rio.



      Dalam hati ada Satu

      Manis lembut bisikanmu

      Merdu lirih suaramu

      Bagai pelita hidupku



      Rio sedang melahap nasi goreng di kantin bersama Cakka yang hanya mengaduk-aduk minumannya. Rio makan sambil mengkhayal.

      ?liat tu, ada Ify,? kata Cakka. Rio langsung mengalihkan pandangannya. Seorang cewek cantik sedang memegang sebotol minuman.

      ?I have a idea!? kata Rio. Dia meneguk sedikit minumannya kemudian menghampiri Ify. Cakka geleng-geleng kepala melihat usaha sahabatnya.

      ?Hai, Fy,? kata Rio menghampiri Ify. Dari kejauhan, Ray bersama temannya, Ozy memperhatikan mereka.

      ?Gue curiga sama si Rio,? bisik Ray.

      ?Ah, lo memang suka soudzon?. Tenang aja lo, gak mungkin si Rio dapatin Ify,? kata Ozy.

      (Back To Rio Ify)

      ?Hai, Yo,? kata Ify.

      ?Emm,? Rio menarik nafas, mengumpulkan keberaniannya. ?Kita pulang bareng naik mobil gue ya?? ajak Rio. Ify terdiam sejenak, berpikir. Kemudian, dia mengangguk kecil dan tersenyum. Ify kemudian meninggalkan Rio.



      Detik, menit, jam pun berlalu. Bel tanda akhir sekolah yang sangat ditunggu Rio Berdering juga. Rio langsung menemui Ify di kelasnya.

      Mereka sudah berada di dalam mobil. Suasana hening hingga Rio membuka suara.

      ?Em, Fy,? kata Rio. Ify menatap ke Rio. ?Kamu cantik,? puji Rio.

      ?Ma-makasih,? kata Ify malu. Semburat merah muncul di pipi Ify. Mereka terus saja diam. Terkadang, Rio mencoba berbicara, namun hanya sebentar karena dia tidak tau topic apa yang ingin dibicarakannya. Sampai akhirnya, mereka tiba di rumah Ify. Ify keluar dari mobil Rio.

      ?Makasih ya, Yo,? kata Ify.

      ?Em, nanti malam ada acara gak?? tanya Rio.

      ?Gak ada. Kenapa?? tanya Ify balik.

      ?Kita jalan-jalan bisa?? tanya Rio. Ify mengangguk. Kemudian, mereka saling tersenyum. Rio meninggalkan rumah Ify.



      Berkilauan bintang malam

      Semilir angin pun sejuk

      Seakan hidup mendatang

      Dapat kutempuh denganmu



      Malam hari telah tiba. Rio dan Ify baru saja keluar dari café, usai makan di café itu. Rio membawa mobilnya ke sebuah taman. Mereka turun dari mobil, kemudian berjalan menuju sebuah bangku taman. Iy dan Rio duduk disitu. Mereka saling mengobrol sejenak. Tidak seperti sebelumnya, kini Rio mulai bisa membuat suasana menjadi indah. Rio pun tiba ke tujuan utamanya.

      ?Fy, aku ingin mengungkapkan sesuatu ke kamu,? kata Rio. Dia berdiri, kemudian menggenggam tangan Ify. Ify merasakan getaran hebat di dalam dirinya. Genggaman Rio sangat lembut. Ify mencoba menatap wajah manis Rio.

      ?Sejak pertama aku jumpa kamu, aku merasakan hal yang berbeda. Dan setiap aku bersamamu, aku merasakan kenyamanan dan kehangatan,? kata Rio. Ify tersenyum. Wajahnya mulai memerah.

      ?Aku juga,? ujar Ify. Rio tersenyum, kemudian menarik nafasnya. Dia berlutu dekat Ify.

      ?Fy, maukah kau menjadi pengisi hatiku?? ungkap Rio. Tangannya mengelus lembut tangan Ify.

      ?Aku?? kata-kata Ify menggantung. ?Aku mau,? jawab Ify. Rio tersenyum bahagia. Dia sangat senang. Dikecupnya lembut tangan Ify. Kemudian, dia memeluk hangat Ify dibawah langit malam yang indah dengan bulan dan bintang-bintang yang bertaburan di langit.



      Berpadunya dua insan

      Symphony dan keindahan

      Melahirkan kerinduan

      Melahirkan kerinduan

      Kau bagai aroma penghapus pilu

      Gelora di hati

      Bak mentari kau sejukkan hatiku



      Pagi hari telah kembali. Rio dan Ify tiba di sekolah tepat saat bel hendak berbunyi. Berita tentang Rio dan Ify yang telah jadian tersebar cepat. Banyak ucapan selamat kepada mereka.

      ?Hebat lo Yo. Gue salut ma lo,? kata Cakka saat Rio masuk kelas.

      ?Biasa aja kali,? jawab Rio ceria. Berbeda dengan Ray yang terlihat sangat kesal dan kecewa. Dia tidak menyangka Rio jadi pacar Ify.

      Bagi Rio, hari-harinya menjadi menyenangkan. Pelajaran demi pelajaran diterimanya dengan baik.

      Bel pulang sekolah Berdering. Merdu di telinga Rio. Dia langsung ngacir ke kelas Ify. Kemudian, mereka berjalan bersama menuju mobil Rio.

      Mobil Rio melaju lembut di jalanan Jakarta. Sebuah sedan merah berada di belakang mobil Rio. Mengikuti mereka selama berjalan.

      ?Yang, mobil dibelakang kita ngikutin kita kayaknya,? kata Ify.

      ?Hmm? Mungkin kebetulan saja jalannya sama, Yank,? kata Rio.



      Burung-burung pun bernyanyi

      Bunga-bunga pun tersenyum

      Melihat kau hibur hatiku

      Hatiku mekar kembali

      Terhibur symphony

      Pasti hatiku ?kan bahagia



      Sedan merah itu masih mengikuti mobil Rio. Ketika di sebuah jalan yang sunyi, mobil itu memotong mobil Rio. Mobil itu berhenti tepat di depan mobil Rio, membuat Rio menghentikan mobilnya.

      Pengendara sedan merah itu keluar. Seorang anak gondrong dan temannya turun dari sedan itu. Rio pun turun juga dari mobilnya. Ify tetap di mobil Rio.

      ?Gila apa lo Ray! Mau lo apa?? bentak Rio.

      ?Lo bagus-bagus sama sahabat gue,? kata Ozy.

      ?lo, lo tau kan gue suka sama Ify,? kata Ray yang menatap tajam Rio.

      ?Sekarang Ify milik gue, dan lo gak berhak untuk ngatur gue,? kata Rio tenang.

      ?Kalo gitu lo cari mati namanya,? kata Ozy. Mereka hendak memukul Rio.

      ?Rio!? pekik Ify yang turun dari mobil Rio. Ray dan ozy tidak jadi memukul Rio. Ify berjalan mendekati mereka.

      ?Lo berdua kurang ajar ya,? Ify marah. ?Gue pikir lo orang yang baik, nyatanya lo kayak gini,? lanjut Ify.

      ?Fy, gue suka sama lo. Gue cinta sama lo. Tapi, kenapa lo pilih dia?? tanya Ray.

      ?Karena inilah gue pilih dia. Ternyata lo orangnya seperti ini. Gue pikir, gue bisa milih lo sebagai sahabat gue. Tapi, ternyata tidak,? jawab Ify.

      ?Ayo, kita tinggalkan mereka sayang,? kata Rio. Ify mengangguk, namun tetap menatap tajam Ray dan Ozy. Kemudian, Rio dan Ify masuk ke mobil Rio. Rio memutar mobilnya. Ray hanya bisa terpaku melihat Ify yang telah pergi bersama Rio.

      ?Ayo, friend. Aku tahu ini sakit,? kata Ozy.

      ?Gue gak terima ini, Zy,? kata Ray.

      ?Tenanglah Ray. Berpikirlah dengan jernih. Ayo kita kembali. Aku tak mau lo terus terpuruk. Ayo, kita kembali,? ajak Ozy. Mereka masuk ke dalam mobil Ray. Mereka meninggalkan tempat itu.



      Syair dan melodi

      Kau bagai aroma penghapus pilu

      Gelora di hati

      Bak mentari kau sejukkan hatiku



      Rio dan Ify semakin hangat dan mesra. Ray sudah melepas Ify berkat bantuan Ozy. Mereka berdua sudah meminta maaf dengan Ify dan Ify memaafkan mereka. Cakka takjub melihat mereka berempat. Cakka kini telah mempunyai pacar, Shilla. Rio, Ify, Cakka dan Shilla berjanji menjadi sahabat. Menyanyikan symphony yang indah untuk hidup mereka.

Created by Siwaizet



reff : http://sastrasiwaizet.blogspot.com/2011/04/symphony-yang-indah.html


Video yang berkaitan dengan Symphony Yang Indah


Related Post

Previous
Next Post »