Welcome to Kayu Agung |
Suku Kayu Agung Asli |
Mereka percaya dengan roh orang yang sudah mati, maka akan kembali dan mengganggu ketentraman warga masyarakat. Sehingga tradisi suku Kayu Agung akan memandikan bila warga suku meninggal dengan bunga dari bermacam-macam jenis, agar roh dari orang yang meninggal tersebut lupa pulang ke rumahnya. Mereka sangat intens dan percaya terhadap ahli nujum atau dukun yang biasanya membantu dalam upacara pertanian, baik pra tanam dan saat panen. Mereka juga mengkeramatkan benda-benda sakral dan dianggnap sebagai tempat bersemayaman roh-roh halus.
Kehidupan keseharian oleh masyarakat Kayu Agung adalah bertani, membuat gerabah, berdagang. Mereka dalam mengerjakan sawah secara tahunan, karena wilayahnya masih rawa-rawa, sehingga sawah-sawah mereka hanya bisa diolah di saat musim hujan tiba. Teknik pengolahan tanahnya yaitu pertama kali dengan membersihan dan membabat rumput ilalang yang tumbuh, dan setelah air sawah mulai menipis maka ditanami dengan padi.
Rumah Adat Suku Kayu Agung |
Menurut adat istiadat suku Kayu Agung bahwa setiap warganya yang bekerja sudah menikah dan memiliki rumah sendiri diharuskan memenuhi kewajiban-kewajibannya terhadap raja berupa pajak dan harus dinas. Dan keputusan yang diambil apabila terdapat perkara/permasalahan yang sulit dipecahkan, maka rapatlah jalan terakhir oleh adat sesuai dengan levelnya masing-masing, seperti rapat kampung, rapat marga, rapat kecil dan besar serta rapat dusun.
EmoticonEmoticon