Kata orang bijak ?jangan pernah tidak memiliki uang karena tanpa uang bukan hanya teman yang akan meninggalkan kita, tetapi bayangan kita pun akan meninggalkan kita?. Ungkapan ekstrem tersebut mengajarkan kepada kita untuk belajar merencanakan keuangan. Pengetahuan keuangan harus dimiliki oleh setiap orang. Istilahnya, setiap kita harus melek finansial dan jangan sampai gagap finansial.
Kalau anda telah berkeluarga, harusnya dipandang sama dengan sebuah perusahaan. Keuangan keluarga harus sehat, mungkin dengan mengatur proporsi pengeluaran (biasanya proporsi konsumsi, tabungan dan investasi) atau pun menggunakan rasio-rasio keuangan keluarga.
Membicarakan tentang perencanaan keuangan, bukan hanya sekadar angka-angka. Pembenahan keuangan keluarga tidak dimulai dari seberapa banyak uang yang dapat ditabung atau di investasikan, tetapi dimulai dari perubahan cara berpikir. Kebiasaan di masa lalu dapat menjadi penentu perilaku keuangan. Kebiasaan yang sudah tertanam sejak kecil akan terbawa terus sampai seseorang dewasa. Misalnya, anak yang uang jajannya selalu habis dan selalu meminta tambahan kepada orang tuanya. Setelah dewasa, dia akan merasa gajinya selalu kurang, padahal masalahnya pada pengelolaan keuangan.
Tidak ada angka pasti proporsi antara konsumsi, tabungan, dan investasi. Jika anda berpendapatan Rp25 juta per bulan, proporsi 40:30:30 mungkin merupakan proporsi yang tepat. Rp10 juta untuk konsumsi keluarga, Rp7,5 juta ditabung, dan sisanya untuk investasi (asuransi, saham, properti, dan logam mulia). Tetapi jika pendapatan anda Rp3 juta per bulan atau kurang, hampir pasti seluruh pendapatan anda akan digunakan untuk konsumsi.
Beberapa perhitungan rasio keuangan dapat membantu mengelola keuangan keluarga. Misalnya rasio likuiditas yang menggambarkan kemampuan aset yang dimiliki untuk dikonversi segera menjadi kas. Rasio ini juga menunjukkan berapa bulan keluarga dapat bertahan jika tidak ada pemasukan. Hitung aset yang setara kas yang dimiliki (seperti dana tunai, tabungan dan logam mulia) lalu dibagi dengan pengeluaran bulanan. Rasio minimal yang disyaratkan adalah 6 kali pengeluaran bulanan. Artinya, jika pendapatan sama dengan nol, anda masih bisa bertahan minimal 6 bulan.
Atau rasio utang berbanding pemasukan. Total cicilan utang bulanan, idealnya tidak lebih dari 35 persen dari pendapatan keluarga. Kekayaan bersih merupakan total aset dikurangi dengan seluruh utang. Misalnya anda memiliki rumah seharga Rp600 juta dengan KPR Rp400 juta, kekayaan bersih anda adalah Rp200 juta. Idealnya, kekayaan bersih minimal 35 persen dari total aset. Jika kurang, anda akan kesulitan membayar utang.
reff : http://akramhamzah.blogspot.com/2012/08/melek-finansial.html
EmoticonEmoticon